Cacing Tanah Lumbricus rubellus
PENDAHULUAN "TMO" Sumber Agung telah membudidayakan jenis cacing tanah Thailand mulai tahun 2005. Cacing ini berasal dari Negara Thailand yang mempunyai iklim tropis seperti di Indonesia. Cacing tanah Lumbricus rubellus merupakan salah satu dari sekian banyak jenis cacing tanah yang ada di bumi ini. Secara langsung maupun tidak langsung cacing tanah ini banyak berperan dalam kehidupan manusia, mulai dari sebagai pakan ternak, obat, kosmetik penghasil pupuk organik, pelenyap sampah hingga sebagai bahan tambahan makanan manusia. Dari manfaat tersebut, kini cacing tanah Lumbricus rubellus mulai dilirik dibudidayakan karena perkembananya sangat cepat dan keuntungannya yabg tidak sedikit. Dari kebutuhan pasar luar negeri tercatat kebutuhan cacing tanah cukup besar, Korsel misalnya membutuhkan cacing tanah sekitar 35.000 ton per bulan untuk dijadikan pakan ayam. Untuk keperluan pasar ekspor ini, cacing tanah bukan hanya dijadikan sebagai pakan ternak tetapi juga sebagai bahan baku lain. Di Cina cacing tanah sebagai obat tradisional, di Perancis dan Italia dijadikan bahan kosmetika untuk menghaluskan dan melembutkan kulit, sementara di Jepang dan beberapa Negara Eropa dijadikan bahan tambahan dalam pembuatan makanan dan minuman. Di Indonesia sendiri cacing tanah ini sudah mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.
CIRI-CIRI CACING TANAH
- Cacing tanah tergolong dalam kelompok hewan avertebrata.
- Tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin.
- Pada tiap segmen terdaoat rambut yang keras yang disebut seta (chaeta)
- Cacing tanah sangat menyukai bahan organik yang berasal dari kotoran ternak dan sisa-sisa tumbuhan.
- Hasil dari budidaya cacing tanah diantaranya casting. Casting mampu menigkatkan kualitas produksi dan mendongkrak kuantitas produk pertanian.
- Lama siklus hidup cacing tanah sangat tergantung pada kesesuaian kondisi lingkungan, cadangan makanan dan jenis cacing tanah. Pada kualitas yang baik dapat hidup selama 5 th bahkan 15 th.
Peralatan dan Perlengkapan yang Dibutuhkan
- Wadah untuk memelihara cacing, dapat memakai papan kayu atau bahan dari plastik maupun dari bak beton. Untuk kotak jangan lupa melubangi bagian bawah kotak sehingga dapat menampung pupuk cair yang keluar, untuk bak beton dibuat saluran air untuk menampung pupuk cair.
- Media hidup cacing dari kompos maupun kotoran ternak yang sudah difermentasi Sampah sisa makanan atau sampah organik lainnya.
- Ember dengan penutup.
- Penutup kotak cacing yang dapat dibuat dari kayu dan kawat jaring.
- Minyak atau oli untuk menghalau serangga yang tidak diinginkan, misalnya: semut, kecoa, dll.
- Sarung tangan karet.
- Bibit cacing tanah.
- Lokasi yang terlindung dari hujan dan sinar matahari yang berlebihan.
CARA PEMBUDIDAYAAN
- Persiapan: wadah (dapat berupa bak dll), Bibit Cacing dan Makanan/media hidup cacing (kotoran yang telah difermentasikan)
- Pemeliharaan cacing tanah dapat dilakukan melalui sistem tebar dalam gundukan atau sistem bak beton yang ditebarkan dengan kepadatan tebar 2 kg cacing tanah untuk tiap meter persegi setebal 15 cm
- Masukkan kompos setinggi 15 cm ke dalam kotak Pemeliharaan secara merata.
- Tambahkan sedikit air ke dalam media hingga cukup basah dan gembur.
- Aduk semuanya hingga tercampur merata. Anda dapat menggunakan sarung tangan yang telah disiapkan jika merasa jijik.
- Perlahan masukkan bibit cacing tanah ke dalam kotak pemeliharaan.
- Pemeliharaan cacing tanah meliputi penyiraman media jika kelembaban media kurang.
- disamping menjaga kelembaban penyiraman juga bertujuan menjaga suhu media. Pencegahan hama dan pengganggu cacing tanah selama proses pemeliharaan sangat penting untuk diperhatikan.
- Pengontrolan kondisi media dapat dilakukan secara teratur sesuai dengan jumlah yang diberikan untuk mengetahui apakah cacing tanah terus memakan media, jika media telah habis dimakan perlu ditambahkan media baru sebagai lapisan tambahan diatas media lama.
- Satu minggu sebelum panen, penyiraman diberhentikan dan tidak perlu menambahkan media baru.
- Pemanenan dilakukan dengan cara mengeruk permukan media yang telah berubah menjadi casting. Penyortiran cacing dilakukan secara manual dengan tangan atau ayakan plastik.
- Cacing tanah yang telah disortir sementara ditampung dikotak pemeliharaan kesehatan tersendiri sekaligus diberikan pakan.
- Casting yang dihasilkan dapat langsung ditebarkan dilahan pertanian sedangkan kalau tidak langsung ditebarkan dapat dikeringkan untuk mempermudah penyimpanan.
- Tikus
- Semut
- Ayam
- Bebek
- Kadal
- Katak
2 comments:
mohon informasi harga penjualan cacing tanah per kilonya berapa dan pemasarannya bagaimana? terimakasih
makasih atas informasihnya ya
Post a Comment